Pengalaman Sertifikasi CDMP

Setelah perjalanan yang cukup panjang, sore ini akhirnya saya menyelesaikan sertifikasi CDMP. Ada beberapa hal yang ingin saya tuliskan yang mungkin bermanfaat bagi pembaca yang tertarik juga untuk mengambil sertifikasi CDMP.

CDMP & DMBOK at a glance

CDMP merupakan sertifikasi untuk data profesional yang terdiri dari 4 tingkatan: Associate, Practitioner, Master dan Fellow. Untuk mencapai tingkatan tersebut ada satu persyaratan dasar yang harus dilalui, yaitu lulus Data Management Fundamental Exam. Informasi lebih lengkap terkait persyaratan lainnya bisa diakses di website https://cdmp.info/ https://cdmp.info/.

Semua bahan ujian sertifikasi CDMP saat post ini ditulis berasal dari DMBOK versi 2. Jika "data is the new oil", maka saya sering mengilustrasikan DMBOK sebagai "kitab" yang membahas "perminyakan" secara end-to-end. Dimulai dari mengklasifikasikan jenis-jenis "minyak", menjaga kualitas "minyak" sampai mendapatkan value dari "minyak". 

DMBOK membahas 11 knowledge area  serta beberapa bab lainnya, yaitu Data Management, Data Handling Ethics, Data Management Maturity Assessment, Data Management Organization serta Big Data & Data Science. Pembahasan pada DMBOK sangat luas dan cukup mendalam meliputi aspek manajemen & teknis. Narasi pada DMBOK juga relatif preskriptif sehingga bisa membantu perusahaan yang ingin menerapkan data governance.

Exam Preparation

Kantor saya (Sharing VisionSharing Vision) sudah menyediakan training dan ujian CDMP sejak tahun 2021. Kebetulan sejak awal saya ditugaskan oleh kantor untuk menjadi trainer untuk knowledge area Metadata & Data Modeling and Design. Kurang lebih sudah 5 kali ditugaskan sebagai trainer di 2 KA tersebut. Tahun ini ada 3 bab tambahan yang ditugaskan oleh kantor, yaitu: Master and Reference Data, Data Warehouse, Big Data & Data Science. Jadi masih ada 7 KA dan beberapa bab lainnya yang masih perlu didalami.

Walaupun kantor sudah menyediakan materi training berupa slide berisi ringkasan dari setiap bab, namun ntuk memahami ke 5 bab yang saya sebutkan sebelumnya saya membaca setiap halaman di DMBOK terkait dengan bab tersebut. Hal tersebut saya lakukan karena sebagai trainer saya rasa perlu memahami (paling tidak membaca) semua materi langsung dari sumbernya. Nah, sisanya karena waktu yang terbatas, sebagian bab saya baca secara utuh di DMBOK namun sebagian besar hanya saya pelajari dari slide training saja.

Untuk setiap bab yang saya baca saya selalu akhiri dengan menjawab latihan soal (sekitar 25 pertanyaan per bab) yang juga disediakan oleh kantor. Saya merasa lebih efektif dalam belajar jika memberikan marker pada bagian yang diarasa penting, baik di DMBOK maupun di slide. Dalam satu hari rata-rata saya menyelesaikan 2-3 bab dengan rata-rata skor latihan soal berkisar 80%. Jika skor kecil berarti ada beberapa hal yang harus digali lagi di bab tersebut.

Karena hari ini libur, saya mencoba melakukan simulasi ujian dari kantor berupa 100 soal. Karena soal tersebut masih diambil dari latihan soal di setiap bab, skornya cukup bagus sekitar 94. Kemudian saya mencoba untuk berlatih menggunakan practice exam official dari DMBOK. Ketika kita sudah mendaftar untuk mengikuti ujian maka kita akan diberikan akses ke exam practice yang berisi 40 soal acak. Saya rasa jumlah soal uniknya dibatasi oleh DAMA sehingga dari 5 kali percobaan sangat banyak pertanyaan yang muncul berulang. Karena saya sudah cukup terbiasa dengan jenis soalnya maka hasilnya cukup baik rata-rata saya mendapatkan skor 38/40 dengan sisa waktu yang masih panjang.

Saya menyarankan untuk terus menerus berlatih menggunakan exam practice agar kita familiar dengan jenis soal, tools yang digunakan saat ujian (sama persis) dan juga terbiasa dengan waktu ujian yang sebenarnya. Saya pribadi baru merasa siap untuk ujian setelah mendapatkan hasil yang baik dari exam practice secara konstan.

Sebelum melakukan ujian, sebaiknya kita menyelesaikan beberapa check list berikut ini termasuk di dalamnya terdapat simulasi ujian menggunakan Honorlock (Honorlock Practice Exam).


The Exam

Pertama kita harus "mengerjakan" Exam Conditions Acceptance terlebih dahulu yang berisi pernyataan bahwa kita sudah membaca tata tertib ujian. Secara umum persyaratannya adalah ruangan harus kosong, tidak boleh ada HP di dekat kita, boleh open book berupa 1 buku fisik atau 1 buku ebook yang harus dibuka di device terpisah. Saya sendiri menggunakan tablet yang terhubung dengan keyboard external supaya lebih mudah dalam searching. Setelah itu baru ujian yang sebenarnya akan muncul dan bisa kita kerjakan, yaitu DMF Exam REU0324.


Ujian dimulai dengan melakukan foto diri dan foto ID (KTP/SIM/Passpor) lalu mengambil video yang menunjukan keadaan ruangan ujian secara 360°. Ini sama persis dengan yang kita lakukan di Honorlock Practice Exam. Kemudian ujian dimulai dimana setiap page terdiri dari 5 pertanyaan dan tersedia tombol next & previous ke 5 pertanyaan selanjutnya atau sebelumnya. Tampilannya sama persis dengan practice exam. Terdapat navigasi ke setiap nomor soal dan terdapat tanda apakah soal tersebut sudah diisi atau belum. Namun kita tidak bisa uncheck pilihan yang sudah dipilih dan tidak ada pilihan untuk menandai jawaban yang kita masih ragu.

Hal yang saya amati adalah 25% soal yang muncul diujian adalah soal-soal yang ada di exam practice. Sehingga sangat penting bagi kita untuk benar-benar menguasai exam practice. Strategi yang saya gunakan adalah mencoba menjawab semua pertanyaan yang cukup meyakinkan dan melewati pertanyaan yang masih ragu (tidak diisi). Hasilnya saya berhasil selesai di pertanyaan ke 100 dengan waktu tersisa sekitar 50 menit. Sisanya saya gunakan untuk mengisi pertanyaan yang masih kosong dan mereview kembali semua jawaban dari no 1 sampai 100.

Tips and Trick

  1. Periksa secara seksama rekaman dari video ruangan secara 360° apakah benar-benar sudah memadai. Saya sendiri kecolongan karena menyimpan HP dekat tablet dan baru sadar setelah di submit :(
  2. Masih pada video yang sama sebaiknya menunjukan bahwa device yang kita gunakan untuk open book hanya membuka 1 file saja
  3. Jika kedua hal tersebut lupa dilakukan saat ambil video 360° maka lakukan disela-sela ujian untuk memastikan proctor yakin bahwa kita tidak melakukan kecurangan. Hal ini baru saya sadari ketika ujian berakhir.
  4. Saya pribadi hanya menjawab pertanyaan yang sudah yakin benar dan melewati pertanyaan yang ragu. Biasanya kita ada jenis soal yang kita ragu tapi kita tau bahwa jawabannya ada di DMBOK. Untuk jenis soal seperti ini dilewat saja dulu nanti kita bisa mencari jawabannya di sisa waktu.
  5. Gunakan device kedua dengan kapabilitas searching yang cepat. Saya menggunakan aplikasi Zotero di tablet, yang ternyata searching nya sangat lambat jadi tidak terlalu maksimal.
  6. Pahami setiap bab pada DMBOK secara high level sehingga kita tau konteks dari soal sedang membahas bab apa dan kita bisa searching ke DMBOK dengan lebih mudah.
  7. Siapkan koneksi internet backup. Saat sedang review jawaban tiba-tiba listrik di rumah saya trip (mati beberapa saat) dan internet pun terputus. Sontak saya langsung hidupkan tethering di handphone. Sebaiknya hal ini di hindari dengan menghidupkan tethering sejak awal dan harus dipastikan tethering terus hidup walaupun tidak ada device yang terhubung.

Exam Result

Nilai ujian akan langsung muncul setelah ujian berakhir namun kita harus menunggu hasil dari proctor oleh Honorlock untuk mengesahkan hasil tersebut maksimal dalam 10 hari. Saya sendiri alhamdulillah berhasil menyelesaikan ujian dengan skor akhir 88 dan masih menunggu hasil validasi dari assessor Honorlock.



Bandung, 18 Juni 2024


Komentar