Guruku sedari awal sudah ingatkan
"Ditempatmu emas menggunung, siapa terlena ia bisa binasa"
Tentu saja ucap guruku lebih halus dari itu
Pemaknaanku saja yang sedikit berlebihan
Saat itu tekadku bulat, bukan emas seperti itu yang aku cari.
Malam ini kubaca suara isi hati
Bagiku ia tulus dan bersih
Darinya ku tau keelokan kata
Ia menyapa
Suara hati hanya dipahami oleh hati lainnya
Suara hati yang bersih itu mengetuk hati yang sudah tak karuan ini
Sebegitunya hingga lalu aku tiba-tiba takut untuk menyadari bahwa kini akulah si pemburu emas itu
Hati ini rindu untuk menjadi seperti seharusnya
Jakarta-Bandung 4 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar