Hari Ayah

 Kemarin adalah Hari Ayah, 12 November 2024. Feed Instagram dan WhatsApp penuh dengan momen Ayah-Anak dari sahabat. Postingannya beragam ada tentang Ayahnya atau Ayah dari anak-anaknya. Semuanya mengharukan. Saya sendiri engga buat konten postingan tentang Hari Ayah (maaf ya Pak😅).

Entah kenapa malam kemarin semakin swipe feed semakin baper. Melihat momen sahabat dengan anak-anaknya saya ikut bahagia tapi juga tiba-tiba merasakan sesuatu yang dinanti-nantikan.

Saya dan istri sudah menikah selama 9 tahun dan sampai saat ini kami masih belum dikaruniai putera-puteri. Tidak apa-apa, tidak ada satupun yang kami keluhkan. Perjalan yang kami lalui selama ini penuh dengan bukti kasih saya Tuhan. Semua karunia Tuhan sampai pada kami pada waktu yang paling baik. Semuanya adalah yang paling baik.

Mungkin perjalanan kami menuju jenjang pernikahan yang tidak selalu mulus juga bagian dari rencana Tuhan supaya kami lebih siap menghadapi cobaan lainnya di jenjang pernikahan.

Kembali lagi ke perasaan baper saat swipe-swipe feed di hari Ayah menjelang sholat Isya. Karena masih terbawa perasaan, solat pun jadi lebih khusuk, sambil sedikit cirambay 😁. Setelah sholat saya dan istri tadarusan. 3 bulan lamanya saya mengaji Surat Yusuf dan Surat Lukman secara bergantian setiap hari. Sedang istri membaca surat Maryam. Kami mulai tanggal 11 Agustus dan selesai di tanggal 11 November. Jadi hari kemarin tepat kami mulai lagi kembali ke hanca masing-masing.

Dalam hati saya berungkali meneguhkan bahwa Tuhan yang kasihnya tiada tara mengetahui lubuk hati saya dan perasaan di dalamnya. Tidaklah mungkin Tuhan yang maha lembut mengabaikan perasaan hambanya.

Dilalah kersaning Allah, hanca saya 3 bulan yang lalu berada di surat Al-Kahfi ayat 17 dan saya melanjutkan membaca hingga beberapa ayat setelahnya. Setelah tadarus saya menyempatkan membaca artinya dan tertegun ketika membaca Ayat 46, yaitu:


اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا


Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya)448) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Al-Kahf [18]:46


Tuhan, bagi saya ini adalah jawaban yang sangat indah.

13 Nov 2024

Komentar