Adikku, Sayangku

Kau yang selalu begitu dalam kepolosanmu,
Selalu menggodaku untuk tak berdiam diri dihadapanmu,
Puji syukur ku ucapkan kepada Tuhan atas karunia ini,
Seumpana oase ditengah gurun yang gersang kau hadir ditengah-tengah keluarga ini,
Wajahmu yang rupawan engkau lengkapi pula dengan senyum tulusmu yang menawan..

Sungguh dalam tiap hadirku bersamamu tak ingin rasanya raut kusutku ini  ku perlihatkan kepadamu,
Terlalu takut rasanya bila hal-hal seperti itu mencemari kepolosanmu,
Dan bila aku selalu tersenyum dihadapanmu itu karena senyummu yang membuatnya begitu,
Seakan-akan kau ajari aku untuk tersenyum dengan tulus,
Meskipun kenyataannya meniru hal itu dari mu tak semudah yang ku bayangkan.. :)

Tak jarang kau dibuat menangis oleh kakak-kakakmu dan kau pun mengadu kepadaku,
Namun ku yakin mereka yang juga tak mau berdiam diri dihadapanmu,
Apalagi kakakmu Mas Husen, terlihat benar ia tak mau begitu saja membiarkanmu berdiam diri (tidak menangis), :D
Namun kenyataannya terkadang hal-hal seperti itulah yang menghidupkan suasana dirumah ini..

Kini kau pun telah beranjak besar, kau sudah masuk TK,
Melihat semangatmu dipagi hari terkadang membuatku merasa malu,
Tidak jarang pula kau mengingatkanku pada masa kecilku,
Aku ingat saat beberapa bulan yang lalu kau mendapatkan Rangking II dikelasmu,
Bangga sekali rasanya saat itu.

Usia kita memang terpaut sangat jauh, 15 tahun !
Aku sulung sedangkan kau bungsu,
Tapi aku rasa dengan begini aku bisa lebih dewasa dan lebih memperhatikan adik-adikku,
Lagian kalau sedang main denganmu tak peduli rasanya berapa usiaku saat ini.

Masih banyak sekali rasanya hal-hal menarik darimu,
Terimakasih ya Allah engkau telah hadirkan hal indah ini dalam kehidupan dan keseharian kami..

Muhammad Mubdi Hasan Nasrullah, semoga engkau senantiasa menjadi anak yang soleh dengan kerendahan hati, dan semoga disetiap hadirmu senantiasa terpancarkan keceriaan..

Hasan & Umi


Muhammad Misykat A. A.,
Bandung, 26 Februari 2013

Komentar