Tanggal 16 April adalah tanggal yang sangat berkesan bagiku. Tanggal tersebut ialah tanggal yang paling ku tunggu-tunggu di tahun kemarin. Alhamdulillah tahun lalu aku bersama beberapa orang di kantor kami berkesempatan untuk menunaikan Ibadah Umrah ke Tanah Suci, tanah yang disucikan. Bahagia sekali rasanya, puji syukur tak henti-hentinya ku ucapkan bila mengingat akan karunia itu. Banyak sekali perasaan yang bercampur aduk berkecamuk dalam dada yang berlumuran dosa ini. Selain perasaan bahagia yang tiada tara, terselip juga kekhawatiran dalam hati bila mengingat dosa-dosa dan penyakit-penyakit yang bersemayam di lubuk hati. Tentu saja bahagia tiada tara itu masih sangat membekas di lubuk hati ini. Jujur saja menuliskannya pun masih dengan perasaan yang bercampur aduk. Sebetulnya sedari dulu ingin sekali rasanya semua kisah itu aku tuliskan secara lengkap berikut dengan haru birunya. Ya suatu hari nanti aku harap aku dapat menyelesaikannya :). Hmmmmm, entahlah mungkin saat ini aku hanya ingin menulis dihari istimewa ini. Mungkin akan rutin disetiap tahunnya. :)
Duhai butir-butir pasir di padang nan gersang...
Bagaimanakah rasanya itu, saat engkau bersentuhan dengan telapak kaki para manusia suci junjungan kami ?
Saat Rasul kami menapaki terjalnya bebatuan di Jabal Nur...
Saat istrinya yang mulia Sayyidah Khadijah menapakinya jua untuk mengirimkan perbekalan baginya...
Adakah engkau disana ? Adakah kau cicipi kemuliaan itu ?
Saat junjungan kami Imam Ali menyusuri membelah padang pasir bersama Fathimah kecil dan keluarga suci itu,
Ya dengan kakinya yang penuh luka itu,
Ya dan benar, setelah badannya dibombardir pukulan dari para jahiliah itu setelah beliau menggantikan rasul kami di tempat tidurnya,
Adakah engkau menjadi saksi akan kesetiaan dan pengorbanan itu ?
Adakah engkau menangis karenanya ?
Dan ketika Hasan dan Husein kecil bermain berlarian dihalaman masjid itu,
Adakah engkau ikut berbahagia bersamanya ?
Dan sungguh beruntungnya engkau duhai engkau butiran pasir,
Engkau yang mendekap jasad-jasad suci junjungan kami, cahaya yang tak pernah padam, rahmat bagi semesta alam...
Duhai butir-butir pasir di padang nan gersang...
Bagaimanakah rasanya itu, saat engkau bersentuhan dengan telapak kaki para manusia suci junjungan kami ?
Saat Rasul kami menapaki terjalnya bebatuan di Jabal Nur...
Saat istrinya yang mulia Sayyidah Khadijah menapakinya jua untuk mengirimkan perbekalan baginya...
Adakah engkau disana ? Adakah kau cicipi kemuliaan itu ?
Saat junjungan kami Imam Ali menyusuri membelah padang pasir bersama Fathimah kecil dan keluarga suci itu,
Ya dengan kakinya yang penuh luka itu,
Ya dan benar, setelah badannya dibombardir pukulan dari para jahiliah itu setelah beliau menggantikan rasul kami di tempat tidurnya,
Adakah engkau menjadi saksi akan kesetiaan dan pengorbanan itu ?
Adakah engkau menangis karenanya ?
Dan ketika Hasan dan Husein kecil bermain berlarian dihalaman masjid itu,
Adakah engkau ikut berbahagia bersamanya ?
Dan sungguh beruntungnya engkau duhai engkau butiran pasir,
Engkau yang mendekap jasad-jasad suci junjungan kami, cahaya yang tak pernah padam, rahmat bagi semesta alam...
Komentar
Posting Komentar